Monday 24 May 2010

PEMIMPIN DEMOKRATIS SEJATI DALAM ORGANISASI MASYARAKAT MARJINAL


Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi sosial karena merasa tidak dapat hidup tanpa orang lain. Adanya kesadaran seperti itu dan didukung adanya dorongan positif baik dorongan individual maupun dorongan sosial yaitu memperjuangkan diri dan komunitasnya yang merupakan bagian dari sebuah kesatuan yang tak terpisahkan untuk melakukan perubahan status komunitasnya menuju peningkatan strata sosialnya.
Kondisi naluri individu yang alamiah seperti itulah yang mendorong terbentuknya organisasi masyarakat di lingkungan komunitas marjinal berdasarkan adanya suatu kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapainya.

Dalam upaya pencapaian tujuan organisasi masyarakat marjinal, diperlukan adanya karakteristik pemimpin demokratis di berbagai lini dari mulai pemimpin terdepan, pemimpin menengah hingga pemimpin tertinggi.

Mengingat bahwa ketiga tipe strata pemimpin tersebut adalah bagian tak terpisahkan dari komunitasnya yang marjinal, maka dengan sendirinya segala seluk beluk permasalahan komunitasnya akan cukup dipahami sehingga mendorongnya untuk segara mencari pemecahan masalahnya (problem solving).

Ketiga tipe strata pemimpin tersebut di atas harus bekerja secara terintegrasi sehingga diperlukan sosok tipe pemimpin demokratis. Namun perlu dipertegas bahwa pemimpin demokratis yang dimaksud adalah pemimpin demokratis sejati/ tulen atau bukan pemimpin demokratis palsu.

Mengapa diperlukan tipe pemimpin demokratis sejati dalam organisasi masyarakat marjinal ?

Pemimpin demokratis sejati adalah sosok pendamping atau pembimbing terbaik bagi komunitasnya. Kesadaran bahwa organisasi atau lembaga bukan merupakan persoalan pribadi atau individual, karena kesadarannya tidak mampu bekerja seorang diri, melainkan bahwa kekuatan organisasi terbangun melalui partisipasi aktif seluruh anggota. Oleh karena itu, dirinya harus mengkoordinasikan pekerjaan maupun tugas dari seluruh anggota organisasi dengan penekanan rasa tanggungjawab dan kerja sama yang baik kepada seluruh anggota organisasi. Untuk dapat membangun kerja sama seluruh anggota organisasi dengan penuh rasa tanggungjawab maka diperlukan adanya kemauan mendengar dan menyerap makna dari nasehat dan sugesti yang baik dari semua pihak. Dengan kemauan seperti itu, dia akan mampu memanfaatkan keunggulan setiap orang secara efektif dan pada waktu yang tepat.

Dengan karakteristik pemimpin demokratis sejati, pola kerjasama yang interaktif antara pimpinan dan anggotanya akan terbangun dengan dinamis dan harmonis,. karena pimpinan memerlukan bantuan, dukungan dan partisipasi dari seluruh anggotanya. Begitupun dengan anggotanya yang memerlukan penghargaan dan dorongan dari pimpinannya. Selain itu pemimpin pada tipe ini juga memerlukan support/dukungan moril dari teman sejawat yang sederajat kedudukannya dengan dirinya.
Secara struktural di lembaganya, pemimpin demokratis sejati dianggap lebih tinggi jabatannya, secara fungsional dia adalah dinamisator yang harmonis, dan di komunitasnya dia adalah pelayan komunitasnya.

Untuk pembahasan mengenai pemimpin demokratis palsu, akan penulis bahas pada kesempatan berikutnya.

No comments:

Post a Comment